Seorang Wanita Yang Suaminya Pengangguran Membagikan Kisah Penantiannya

Saya ingin berbagi satu cerita yang indah dengan Anda. Saya bertemu Yane Pe Benito ketika saya memberi khotbah di perusahaannya. Yane adalah seorang wanita yang menyenangkan yang memiliki kisah yang mengagumkan untuk diceritakan, saya memutuskan untuk menceritakannya pada dunia. Dua tahun lalu, suami Yane, Beni, tanpa peringatan, kehilangan pekerjaannya. Hal ini menyebabkan rasa sakit dua kali lipat karena pekerjaannya sebenarnya sangat menjanjikan. Selama 6 tahun, Beni sangat menikmati pekerjaannya di sebuah perusahaan distribusi multinasional untuk produk perawatan kulit. Namun karena perubahan struktur organisasi yang terjadi dalam perusahaan tersebut (yang sering terjadi di banyak perusahaan belakangan ini), ia di-PHK.

Yane memutuskan untuk memberitahu berita menyedihkan itu pada kedua anaknya yang masih kecil, Gabriel (6 tahun) dan Marga (4 tahun). Ia memilih dengan hati-hati kata-kata yang akan dipakai untuk menjelaskan hal tersebut. "Anak-anak, kita harus menjaga lebih baik barang-barang kita…dan tidak memboroskan uang kita karena…ayah tidak punya pekerjaan lagi."

Gabriel kecil berkata, "Maksud ibu, ayah dipecat?" Yane terkejut mendengar kata-kata yang kasar tersebut. "Di mana kamu belajar tentang kata itu?!" Puteranya menjawab tanpa berbelit-belit, "Dari Peter Parker – Spiderman."

Tapi ya, PHK hanya merupakan kata yang lebih baik dari "Keluar, kami tidak lagi membutuhkanmu di sini." Kehilangan pekerjaan adalah selalu menyakitkan, sekalipun jika dibarengi dengan "pesangon". Di satu sisi Yane bersyukur atas "rejeki nomplok" itu, tapi di sisi lain Yane kuatir, menebak-nebak berapa lama keluarga mereka akan hidup dengan bergantung pada pesangon itu.

Beberapa bulan pertama semua berjalan baik; Beni menerima rata-rata dua panggilan interview setiap minggu. Namun beberapa bulan menjadi setahun – dan terus berlanjut, panggilan interview semakin sedikit dan jarang.

Selama hampir dua tahun suaminya menganggur, Yane melalui kegelisahannya sendiri. Sebagai seorang ibu dari dua anak usia sekolah, ia melihat tabungan mereka yang semakin menipis. (Sebagai ukuran, ia pindah dari pekerjaan yang sudah ditekuninya selama 8 tahun, ke pekerjaan yang lebih tinggi bayarannya.)

Tapi di samping dana yang semakin berkurang, ia juga kuatir akan harga diri Beni. Bukan karena Beni tidak mencoba; namun kelihatannya memang tidak banyak kesempatan kerja bagi pria berumur dengan latar belakang dan pengalaman seperti yang dimiliki Beni. Sebenarnya ada dua pekerjaan yang ia terima, tapi keduanya hanya bertahan sebentar. Sebut saja sebuah konflik kepribadian atau ketidak-cocokan, tapi Beni tidak dapat melihat dirinya bekerja lama di sana. Dengan marah, Beni akan keluar lagi.

Dan pernikahan mereka pun mengalami kesulitan, karena sekarang Yanelah yang memberi penghasilan bagi keluarga. "Akankah ego suami saya bertahan selama ini?" ia terus dan terus bertanya pada dirinya sendiri. Semakin waktu berlalu, ia semakin dan semakin kuatir akan Beni.

Yane mulai bertanya pada Tuhan, "Tuhan, saya tidak mengerti apa lagi yang Engkau sedang ajarkan pada kami! Bagaimana lagi kami harus berdoa? Apa lagi yang harus kami doakan?"

Itulah saat ketika Yane menyadari bahwa doa mereka harus lebih spesifik.

Maka ia mengumpulkan kedua anaknya dan berkata, "Mari berdoa bagi ayah, agar ia dapat menemukan suatu pekerjaan yang baik dengan seorang atasan yang baik – seseorang yang seperti atasannya di perusahaan yang dulu."

Dan itu menjadi doa spesifik keluarga tersebut. "Tuhan, tolong ayah untuk mendapatkan seorang atasan yang baik seperti atasannya dulu, dalam nama Yesus."

Suatu hari, sekitar setahun lalu dari hari ini, Yane pulang dari kerja dan melihat kedua anak dan suaminya sedang berdempetan sambil membungkuk. "Ada apa ini?" tanyanya.


Ia mendengar anak-anaknya berbisik dengan gembiranya, "Tunjukkan pada ibu sekarang!"

Beni menyodorkan sebuah amplop coklat padanya.


Yane pikir itu adalah sesuatu dari sekolah anak-anak.


Tapi bukan. Dengan perlahan ia menarik keluar secarik kertas dari amplop itu, ia membaca nama perusahaan…kemudian jabatan suaminya…dan gajinya… Sampai di sini, ia mengangguk puas.


Namun ketika ia sampai ke bagian bawah kertas tersebut, ia kaget setengah mati. Karena ada sebuah tanda tangan. Tanda tangan milik atasan favorit Beni!

Diiringi tatapan heran anak-anaknya, Yane mulai menangis dan tertawa pada saat yang bersamaan. Ia sangat sulit untuk mempercayai ini!


Seperti seorang anak, ia melompat-lompat kesenangan, dan disambut gembira oleh kedua anaknya yang ikut melompat dan tertawa bersamanya.

Gabriel bertanya pada ibunya, "Ibu, mengapa engkau menangis dan tertawa pada saat yang bersamaan?"

Yane melihat kesempatan bagus untuk menjelaskan, "Ibu menangis karena ibu begitu bahagia. Ingatkah bagaimana kamu berdoa untuk seorang atasan yang baik bagi ayah? Lihatlah nama ini," ia menunjuk kertas yang masih ia pegang. "Kita hanya meminta seorang atasan yang seperti atasan ayah yang dulu. Tapi, Tuhan memberi ayah seorang atasan yang persis sama! Ia menjawab doa-doa kita!"

Saat itulah Gabriel mulai menangis.
"Mengapa kamu menangis?" tanya Yane.
"Karena aku juga sangat bahagia," kata anak laki kecil itu, dan seluruh keluarga saling berpelukan.

Ketika Yane menceritakan kisah ini, saya tahu saya harus berbagi cerita ini dengan Anda.

Karena semua kita melalui banyak kesulitan dan kehilangan.
Kita kehilangan pekerjaan kita, kita kehilangan orang-orang yang kita kasihi, kita kehilangan uang kita, kita kehilangan sahabat-sahabat kita… Dan seringkali, kita menanti dan menanti agar rasa sakit ini hilang, agar rasa kehilangan ini menjadi sembuh. Kadang-kadang, kita menanti selama waktu yang panjang. (Yane dan Beni harus menunggu selama dua tahun.)

Namun pada akhirnya, saya percaya kalau Tuhan telah menyiapkan berkat terbaik bagi Anda.
Berimanlah. Percaya. Yang terbaik akan datang!



Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ketiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak kami ingin sekali merawat ibu , semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan

keluar dari bibir bapak.........bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" . Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya" sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan
<>< /script> merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.

"Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah......tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian…sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini.

Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno

. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.


Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada suyatno

kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..

disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio. kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru

disitulah pak Suyatno bercerita;

***Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan.

Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama…dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya, sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit ***



Mungkin banyak yang dengar lagu sentuh hatiku, yang dinyanyikan oleh maria Shandy.
Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa.
Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan,
Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya.

Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya.
Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..waktu pun berlalu...

Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia.

Tentu saja kaget bukan main, krn anak itu kan gila. dipasung pula? kok skrg bisa lepas? telp pula?

Akhirnya anak perempuan itu cerita,suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh bapaknya!

Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata :
"Kamu harus maafin papa kamu."

Tetapi anak itu ga bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..

Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : "Aku mengasihimu"

Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan papanya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.

Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,

betapa ku mencintai segala yang telah terjadi

tak pernah sendiri, selalu menyertai

betapa kumenyadari didalam hidupku ini..

kau selalu memberi rancangan terbaik oleh karena kasih

Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku, menjadi yang baru

Ajarku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi..

KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..


Kisah diatas sungguh2 terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa.. ^^



Bagian Ketujuh ( Terakhir )

Aku, Lucifer, dalam tempat persembunyianku merindukan Allah. Sudah begitu lama aku tidak bertemu denganNya. Aku tak dapat lagi mencapai surga. Malaikat-malaikat YHWH telah melakukan penjagaan dengan ketat. Aku mencoba untuk bisa menemui Gabriel kembali. Kepada dialah satu-satunya harapanku.

Ketika aku mendengar kabar bahwa Gabriel sedang berada di bumi untuk menjumpai Yesaya. Sebelum bertemu dengan Yesaya, aku berhasil mencegatnya. Kemudian kuajak dia untuk pergi ke tempat persembunyianku dan aku mulai menceritakan segala duduk perkara yang selama ini tersimpan dalam hatiku.

Kata Gabriel kepadaku: "Apa yang kau risaukan, hai Lucifer?"

Jawabku: "Tidakkah engkau melihat kesewenang-wenangan YHWH? Dia telah mengobarkan permusuhan di antara manusia dan membuat segala macam peraturan yang menguntungkan dirinya."

Gabriel berkata: "Apa alasanmu mengatakan demikian? Bukankah dia adalah Allah Yang Maha Tinggi?"

Aku terkejut bukan main dan berteriak: "Apa katamu? Dia adalah Allah Yang Maha Tinggi? Omong kosong itu!"

Gabriel menjawab dengan sabar: "Setelah kepergianmu dari Surga, sebenarnya Allah kita telah mengubah dirinya menjadi YHWH dan menggantikan kedudukanmu serta menempatkan aku dan Mikhael di bawah perintahnya. Jadi, sebenarnya, YHWH adalah Allah kita."

Gabriel menambahkan lagi: "Tidakkah kau mencoba memikirkan asal mulamu. Melalui kitab yang dicatat oleh para malaikat tentang firman Allah, bukankah ada tertulis: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air."

Tiba-tiba aku tersadarkan dan berkata kepadanya: "Cukup, coba perhatikan kata-kata itu. Pada awal tertulis: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Namun ada kegelapan dan dalam kegelapan itulah Roh Allah melayang-layang. Aku ingin bertanya, apakah Roh Allah yang melayang-layang ini sama dengan Allah yang mencipta langit dan bumi? Apakah Roh Allah yang
berada dalam kegelapan ini bukannya YHWH?"


Gabriel berkata: "Tunggu, aku teruskan dulu. Setelah itu Allah berfirman: Jadilah terang. Lalu terang itu jadi."

Aku berkata: "Terang itu adalah aku. Kaupun mengetahui akan hal itu. Namun, ternyata sebelum aku telah ada Gelap. Gelap mendahului keberadaanku. Berarti Gelap dan Terang diciptakan oleh Allah. Aku tidak diciptakan oleh YHWH. Bukan Gelap itu yang menciptakan aku. Coba teruskan membacanya."

Gabriel berkata: "Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanNyalah terang itu dari gelap."

Aku sebenarnya tersanjung juga bahwa Allah menyatakan bahwa Terang itu baik, namun rupanya, karena Terang dipisahkan dari Gelap, maka aku tak pernah mengenal sungguh-sungguh tentang Gelap. Namun karena Gelap ada lebih dahulu dari aku, maka dia lebih mengenalku.

Dialah rupanya yang sulung, sementara aku adalah yang bungsu. Sebenarnya, walau Terang dan Gelap dipisahkan, namun bukan berarti masing-masing bisa berdiri sendiri. Terang menjadi berarti karena ada Gelap, demikian pula Gelap menjadi berarti karena ada Terang. Namun benarkah yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. Aku merasa seperti batu yang dibuang oleh tukang bangunan. Kami berdua memang tidak bisa berjalan seiring bergandeng tangan. Gelap memang tak mungkin berjalan bersama dengan Terang. Namun keduanya juga harus ada supaya keseimbangan terjaga. Namun rupanya, Gelap berusaha menguasai Terang, dengan mengusirnya dan menguasainya.

Aku menjadi termenung mendengar perkataan Gabriel itu. Aku menjadi sadar, bahwa sebagai ciptaanNya aku sama sekali tidak mengenal rupa dan tidak mengenal sifat-sifat pencipta-ku, maka dengan mudahnya aku percaya pada YHWH yang mengaku Allah. Aku menduga sifat-sifat YHWH memang sebagai sifat Allah yang kukenal di surga. Sekarang aku menjadi lebih sadar, mengapa Allah harus memberi nama untuk dirinya sebagai YHWH. Bukankah Allah tidak membutuhkan segala nama dan atribut, makin kupikirkan semua kejadian makin yakinlah aku bahwa YHWH bukan Allah Maha Tingi sebagai pencipta-ku yang kusembah biarpun aku tahu Allah tidak membutuhkan segala kehormatan dan penghormatanku, karena semuanya telah dimilikinya termasuk kemuliaan yang tidak berawal dan berakhir.

Aku mulai penasaran, dan ingin menguji pengetahuan Gabriel tentang siapa Allah sebenarnya Kemudian aku bertanya kepada Gabriel kembali: "Lalu, apakah Allah yang mengadili aku dahulu waktu perkara tentang Adam adalah YHWH juga?"

Gabriel menjawab: "Benarlah perkataanmu itu."

Aku menjadi semakin bingung. Dan dalam kebingunganku Gabriel berkata: "Engkau harus sujud menyembah kepada YHWH, sebab Dialah Allah kita."

"Tidak, aku tidak mau. Menurutku, dia bukanlah Allah yang sesungguhnya,"
bantahku.

Gabriel agaknya mulai jengkel menghadapiku dan berkata dengan keras: "Apa hakmu engkau mengatakan demikian, hai Lucifer? Kau telah menghujat Allahmu sendiri!"

Aku menjawab: "Aku ingin mencari Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan juga yang menciptakan Gelap dan Terang."

Kemudian aku mulai menceritakan tentang awal penciptaan manusia sampai perkara Ayub. Aku menceritakan bahwa YHWH memang sengaja menciptakan manusia untuk mempertahankan kemuliaan dirinya, manusia dibuat tidak mengenal baik dan buruk supaya manusia menjadi penurut. YHWH sengaja mempermalukan aku dengan menyuruh menyembah ciptaannya. Baru menciptakan manusia saja disombongkan oleh YWH dengan melecehkan aku sebagai malaikat yang tidak taat. Kalau memang YHWH lebih kuasa dariku mengapa dia tidak memusnahkanku? Tidak bisa, YHWH tidak bisa memusnahkanku karena aku diciptakan oleh Allah Maha Tinggi.

Aku bercerita panjang lebar tentang Ayub, di mana YHWH mencobainya dengan memusnahkan harta benda dan keluarganya serta membuatnya berpenyakitan. Aku berkata kepada Gabriel:
"Yang membuat aku ragu kepadanya adalah ketika dia berkata kepadaku: Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."

Inilah yang aneh bagiku. Tak mungkin Allah yang sebenarnya, Yang Maha Tinggi dapat kubujuk. Bukankah kata-katanya sendiri telah menunjukkan siapa dia yang sebenarnya? Lalu kataku lagi kepada Gabriel: "Tahukah engkau bahwa dia menyukai korban bakaran, meminta persembahan beraneka ragam dan juga meminta persepuluhan?"

Gabriel menjawab: "Ya, aku tahu tentang hal itu."

Kataku kemudian: "Nah, sekarang jelaskan padaku, hai Gabriel, di mana kekurangan Allah sehingga minta-minta kepada manusia. Allah hakekatnya adalahg pemberi bukanlah peminta."

Gabriel diam seribu bahasa. Ada kebimbangan yang terpancar dari wajahnya.

Aku berkata lagi: "Apakah itu adalah Allah yang sesungguhnya bila dia meminta segala macam yang bersifat duniawi seperti itu? Dan terlebih lagi, dia meminta persembahan itu sebagai pendamaian atas nyawa manusia. Tidakkah engkau merasa heran, ketika dia memerintahkanmu untuk membangkitkan permusuhan di antara manusia? Dan aku sendiri sampai pada suatu kesimpulan, bahwa dia adalah malaikat Gelap. Dialah yang ada sebelum aku, dialah yang sulung, dan dia rupanya ingin menguasai langit dan bumi ini sendirian."

"Bagaimana engkau bisa membuktikan bahwa dia ingin menguasai langit dan bumi
ini sendirian?"
tanya Gabriel.

"Tidakkah kau tahu akan HARI YHWH (HARI TUHAN) yang selalu dijanjikannya kepada manusia? Tentunya engkau mengetahui, bagaimanakah Hari Tuhan itu?"
tanyaku kepada Gabriel.

Gabriel menjawab: "Ya benar, Hari Tuhan adalah hari penghakiman. Sungguh, Hari Tuhan datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya manusia yang tidak taat kepadanya. Dan YHWH sendiri berkata: Permuliakanlah YHWH, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti-nantikan terang, tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita."

"Jadi, bagaimana menurut pendapatmu tentang pada akhirnya nanti? Bukankah dia menginginkan agar semuanya kembali menjadi gelap gulita, seperti pada zaman dahulu kala, saat di mana Allah belum menciptakan aku," kataku pada Gabriel.

"Apakah bukti atas perkataanmu dapat kupercaya, hai Lucifer?" tanya Gabriel.

"Apakah aku pernah berbohong kepadamu? Aku akan membuktikan bahwa kata-kataku benar. Sebelumnya, aku akan bertanya kepadamu: Apakah Allah yang sesungguhnya dapat berada di mana-mana dan maha mengetahui?" kataku sambil bertanya kebali kepadanya.

"Tentu, Allah yang sesungguhnya Maha Mengetahui!" jawab Gabriel dengan tegas.

"Lalu, apakah dia mengetahui engkau berada di sini?" tanyaku.

"....Tidak...., dia tidak tahu bahwa aku ada bersama dengan engkau saat ini,"
jawab Gabriel mulai ragu-ragu.

"Tidakkah engkau heran, mengapa Allah kita atau YHWH, katamu, selalu bertanya-tanya kepada kita: Dari manakah engkau? Tidakkah engkau heran bila dia juga bertanya kepada Adam, apakah dia telah memakan buah yang dilarangnya itu?"
kataku.

"Baiklah, marilah kita bersama-sama ke surga. Saat ini, YHWH sedang berada di gunung-Nya yang kudus. Jika kita tidak menjumpai YHWH di surga, maka aku akan percaya kepada kata-katamu itu," kata Gabriel.

Kemudian aku dan Gabriel naik menuju ke surga dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.

Dan benarlah seperti dugaanku, Allah tak ada di sana. Kemudian Gabriel berkata kepada keempat malaikat dengan setia menjaga tahta Allah: "Di manakah Allah?" Mereka menjawab, "Yang Maha Tinggi sedang berada di puncak gunung-Nya yang kudus. Pergilah ke bumi jika ingin bertemu dengan-Nya."

Kini makin nyatalah bagiku, bahwa Allah yang kusembah selama ini tak lain tak bukan adalah YHWH sendiri. Dia rupanya telah mengubah dirinya sehingga aku tak lagi mengenalnya. Aku berteriak dalam hatiku: Tidak! aku harus menemukan Allah yang sebenarnya! Aku harus menemukan penciptaku. Dia yang ada jauh sebelum aku maupun YHWH ada. Dia yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa.

Gabriel akhirnya percaya kepadaku dan kemudian bersama dengan dia aku kembali ke bumi. Sejak saat itu, Gabriel berada bersama-sama dengan aku, namun YHWH tak mengetahuinya.

Kami berdua merasa kehilangan pegangan. Namun kami berdua yakin bahwa Allah yang Maha Tinggi, yang menciptakan langit dan bumi itu ada. Bersama Gabriel, aku berjalan mencari Allah yang sebenarnya. Ke seluruh penjuru langit akan kucari sampai dapat.

* * *

Aku, Bintang Timur, tak ingin bermegahkan diri dan berkeinginan bertemu dengan penciptaku. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, tubuhku rindu kepadaMu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Aku mencari Engkau, Yang sekarang ada, dulu sudah ada, dan yang akan ada sampai selama-lamanya. Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagiMu.

Aku berpisah dengan Gabriel untuk sementara waktu, kami memutuskan untuk mencari sendiri-sendiri. Aku mengembara ke segala penjuru, bagai seorang musafir berjalan tanpa arah. Tapi tak kutemukan di mana Allah Yang Maha Tinggi bersemayam. Dan ketika aku mulai merasa putus asa, aku berteriak: "Eli, Eli lama sabakhtani?" Artinya: "AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"

"Ya Allahku, aku berseru kepadaMu, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang. Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak. Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya. Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong. Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku; kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kau letakkan aku. Janganlah menyembunyikan wajahMu kepadaku, janganlah menolak hambaMu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku! Tunjukkanlah jalanMu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku. Mulutku penuh dengan puji-pujian kepadaMu, dengan penghormatan kepadaMu sepanjang hari. Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis. Ya Allah, janganlah jauh dari padaku! Allahku, segeralah menolong aku!"

Tapi Allah tak menjawab apa-apa. Tak ada suara-Nya yang bisa kudengar. Tak ada wajah-Nya yang bisa kulihat. Tak ada tangan yang bisa membelaiku. Allahku, di manakah Engkau berada? Biarlah aku datang untuk sujud menyembahmu. Izinkan aku menemuimu barang sebentar saja. Aku rindu akan Engkau. Janganlah Engkau memalingkan wajah-Mu dari padaku. Aku jadi semakin sedih dan sambil menangis aku berkata: "Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa."

Lalu, seakan-akan aku mendengar suatu suara yang dengan lembut berkata kepadaku: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan."

Aku mencari dari mana suara itu berasal. Aku mengembara dari Utara sampai Selatan. Ujung-ujung langit kujelajahi. Tak ada ruang yang terlewatkan. Kucari setiap tempat yang tersembunyi hingga bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang ruang Selatan.

Suatu saat, aku menjadi ragu. Bukankah kalau Allah Maha Besar dan Maha Tinggi akan mengetahui bahwa aku mencari diri-Nya? Tapi mengapa Ia tidak menyatakan dirinya kepadaku? Apakah Allah itu tidak ada? Ataukah itu hanya sekedar ilusi kosong yang memberi harapan palsu? Tidak! Tidak mungkin Allah Yang Maha Tinggi tidak ada. Bagaimana mungkin aku bisa ada tanpa ada Dia. Kalau aku saja bisa ada, bukankah Yang Maha Tinggi ada sudah ada jauh
sebelum aku.

Aku tidak mencari yang awal dan yang terakhir. Bukan alfa dan omega yang aku cari. Yang kucari adalah Allah yang selalu ada, Dia yang tak berawal dan tak berakhir.

Aku lalu berpikir, apakah Allah mempunyai telinga untuk mendengar? Aku berpikir keras akan hal ini. Kalau Dia mempunyai telinga, berarti Dia bukan Allah yang sebenarnya. Tapi kalau Dia tidak mempunyai telinga, bagaimana Dia bisa mendengar aku? Ah, aku yang bodoh. Allah Yang Maha Tinggi tidak perlu semua itu. Dia tidak memerlukan kaki untuk berjalan, tidak juga memerlukan kerub untuk pergi ke surga. Dan....Dia juga tidak perlu tempat kediaman, karena seluruh alam ini adalah tempat-Nya. Jadi, apakah aku sia-sia mencari Allah? Di manakah aku bisa bertemu dengan Allah yang sebenarnya?

Akhirnya, sampailah aku pada kesimpulan, Allah yang daat digambarkan, bukanlah Allah yang sebenarnya. Sebab, jika ada Allah yang bisa digambarkan, mempunyai bentuk, terlebih meminta pesembahan dan menyukai korban sembelihan kambing domba, bagiku, allah seperti itu, bukanlah Allah yang sebenarnya. Allah yang menyatakan diri kepada manusia, bukanlah Allah yang sebenarnya.

Memang, tak ada hasil yang kudapat dalam mencari Allah, namun ada sedikit kedamaian di dalam hatiku.

Aku, adalah Terang. Dan YHWH adalah Gelap, yang sulung. Aku langsung tersadar dan sampai pada kesimpulan: Itulah sebabnya, aku dengan dia adalah lawan. Kami berdua adalah iblis, yang berarti lawan, bagi satu dengan yang lainnya. Tapi aku tahu, tidak mungkin kami meniadakan satu dengan yang lainnya. Dan tidak mungkin juga kami berjalan seiring bersama. Namun sayangnya, Kegelapan ingin menguasai segalanya sendirian. Aku tidak ingin semuanya itu terjadi. Lalu, aku berpikir keras bagaimana mengatasinya. Dan aku kemudian tersadar. Bukankah aku adalah Terang. Dan bukankah hanya Terang yang bisa menyeimbangkan kuasa Gelap. Aku harus hadir ke dunia dan menjadi terang dunia.

Dan aku teringat akan kata-kata YHWH sendiri: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai manusia. Baiklah aku akan menggenapi hukum-hukum taurat yang dibuat oleh YHWH. Aku akan datang menyelamatkan manusia, milik kepunyaanku dulu dan aku akan menjadi terang bagi mereka. Aku tahu, manusia tidak akan mengenalku bahkan aku tahu, bahwa dunia yang telah dikuasai oleh kuasa gelap akan menolak aku. Terlebih setelah fitnah yang dikemukakan aas diriku bahwa akulah yang jahat. Dan aku juga yakin, setelah kedatanganku, YHWH akan berusaha mengembalikan kekuasannya dengan mengutus yang lain. Tapi biarlah itu akan menjadi keseimbangan. Akan banyak peseteruan di antara pengikutku dengan pengikut nabi itu, namun, semoga orang yang bijak mau membuka hatinya untuk menerima terang.

Aku hanya berharap agar batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan akan menjadi batu penjuru. Aku akan datang ke dunia, namun aku tak mau menggunakan nama Imanuel, dan supaya manusia mengenalku, aku akan menamakan diriku: Keselamatan, sebab aku akan datang untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan.

Tapi aku sendiri sadar, bahwa tidak mungkin meniadakan kegelapan. Dan aku juga sadar bahwa kegelapan tak akan tinggal diam. Namun aku juga tak mungkin tinggal diam melihat kesewenang-wenangan Gelap.

Aku bertemu dengan Gabriel kembali dan mengemukakan apa yang menjadi rencanaku. Dan kemudian dia berkata: "Marilah kita cari anak dara itu, agar engkau dapat hadir ke dalam dunia."

Aku, Keselamatan, telah mengutus malaikatku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi manusia. Aku adalah tunas, bintang timur yang gilang gemilang.

Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan, supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka. Bapa telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.

Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku. Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.

Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku. Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan Bapa berkenan akan dia. Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang
membenci aku, mencintai maut.

Aku tidak akan memaksa manusia. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak, tetapi barang siapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah. Aku datang ke dalam dunia ini, sesuai dengan kodratku. Aku diutus oleh penciptaku dan Dialah yang menjadi Bapaku, sebab Dialah sendiri yang melahirkan aku.

Dan, kasih karuniaku menyertai kamu sekalian! Amin.

Selesai



Bagian Keenam

Sejak bencana air bah dan berkuasanya YHWH atas bumi, bumi ini diperintah dengan tangan besi, dan para malaikatnya menjalankan kuasanya dengan keras atas manusia.

Matanya bagaikan nyala api dan di atas kepalanya terdapat banyak mahkota dan padanya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali ia sendiri. Itulah sebabnya, tak ada yang tahu persis tentang namanya yang bertuliskan YHWH. Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti dia; mereka menunggang kuda putih bersih. Dan dari mulutnya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. dan ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka YHWH. Dan pada jubahnya dan pahanya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan diatas segala tuan".

Aku, Lucifer, berkata sekali lagi kepadamu, hai manusia: "Tidakkah engkau tahu, bahwa mereka yang disebut penguasa bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Padahal, sesungguhnya tidaklah harus demikian."

Aku telah menjadi korban fitnah berabad-abad, sehingga manusia tidak lagi mengenalku, bahkan membenciku. Manusia menganggapku yang jahat dari segala yang jahat. Aku kemudian mengutus beberapa malaikatku untuk mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi di surga. Namun rupanya surga telah dijaga dengan ketat oleh malaikat YHWH. Malaikat-malaikatku tidak dapat mendengar-dengarkan pembicaraan para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Mereka juga dikejar oleh semburan api yang terang, sehingga mereka pulang dengan tanpa membawa hasil.

Yang terus menjadi pikiranku adalah, apakah penghancuran manusia itu adalah kehendak Allah Yang Maha Tinggi? Aku menunggu suatu kesempatan untuk bisa menemui Allah.

Kemudian aku mencoba mendekati Gabriel. Dia salah satu yang terdekat denganku dulu. Namun tak mudah untuk menemuinya, karena ia lebih sering berada di surga daripada di bumi. Namun ketika Gabriel diperintahkan Allah untuk mendatangi Daniel, aku berusaha untuk dapat menemuinya. Pada kesempatan pertama dia datang, aku tak berhasil menemuinya. Namun di kesempatan lain, aku berhasil menemuinya dan menahannya untuk berbincang denganku selama dua puluh satu hari lamanya. Tetapi kemudian, Mikhael datang dan menyuruh Gabriel pergi serta menantang aku.

Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, yang telah diangkat YHWH sebagai pemimpin besar Israel, rupanya telah mengikat setia mengikuti YHWH. Waktu itu kami berselisih dan bertengkar hebat. Kami berselisih mulai perkara Adam sampai mayat Musa. Diapun tak berani menghujat aku, karena sesungguhnya, aku dulu lebih pintar darinya. Namun rupanya Mikhael tidak berani mengakimku. Mikhael kemudian berkata: "Kiranya YHWH menghardik engkau!" Dan aku kemudian pergi meninggalkannya. Kudengar-dengar, rupanya Gabriel waktu itu masih menganggap aku berontak melawan Allah. Tapi aku yakin, dia akan mendengarkan ucapanku.

Entah kenapa, suatu hari aku mendapat undangan dari YHWH untuk menghadap ke tempat kediamannya. Maka bertanyalah YHWH kepadaku: "Dari mana engkau?" Lalu jawabku sekenanya kepadanya: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." YHWH rupanya tahu bahwa aku sebenarnya tak berselera untuk menanggapinya.

Kemudian dia berkata: "Apakah engkau memperhatikan hambaku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut kepadaku dan menjauhi kejahatan."

Aku menjawab: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut kepadamu? Bukankah engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tanganmu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki engkau di hadapanmu."

Kemudian YHWH berkata kepadaku: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya."

Kemudian pergilah aku dari hadapannya. Aku menjadi heran atas kata-kata itu. Bukankah aku sudah tak punya kuasa apa-apa lagi? Dan bukankah aku telah berkata kepadanya: "Tetapi ulurkanlah tanganmu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki engkau di hadapanmu." Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! Bukankah aku yang membuat Ayub celaka, tetapi YHWH sendiri yang dengan kesombongannya ingin menunjukkan kepadaku bahwa Ayub tetap takut kepadanya. Aku tak mengada-ada akan hal ini. Dan akan kubuktikan kebenaran kata-kataku.

Aku melihat dari kejauhan, orang-orang Syeba digerakkan oleh malaikat YHWH untuk menyerang dan merampasnya serta memukul penjaga Ayub dengan mata pedang. Kemudian api menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaganya. YHWH juga menggerakkan orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Dan aku sungguh tak menyangka ketika YHWH juga membunuh anak-anak Ayub yang sedang makan-makan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung. YHWH mendatangkan angin ribut yang bertiup dari seberang padang gurun. Rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Tapi aku melihat, dia tetap takut dan percaya kepada YHWH, Tuhannya.

Setelah YHWH mencobai Ayub, aku kemudian dipanggilnya sekali lagi dan ditanyai dengan pertanyaan yang sama: "Dari mana Engkau?" Dan kujawab dengan jawaban yang sama: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Aku tahu, pertanyaan itu sebenarnya adalah untuk mengejek aku, karena dahulu kala, sebelum dia berkuasa, tugasku memang menjaga bumi ini.

Inilah kata-kata YHWH sendiri yang membuktikan bahwa bukanlah aku yang membuat kerusakan atas harta dan keluarga Ayub: "Apakah engkau memperhatikan hambaku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan aku dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."

Aku sebenarnya ingin berteriak membela diri. Namun semua perkara itu aku simpan dan akan kukemukakan suatu hari nanti kepada Allah. Bukankah dia sendiri berkata bahwa dialah yang mencelakan Ayub tanpa alasan? Dan yang lebih keji lagi, dia mengatakan bahwa dia melakukan semua itu karena aku telah membujuknya? Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! YHWH sendiri telah berkata bahwa dialah yang mencelakakan Ayub tanpa alasan, bukan aku! Tapi aku telah menjadi korban fitnah selama berabad-abad sehingga manusia mengira bahwa aku sedemikian keji dan jahat.

Aku menjadi marah kepadanya dan berkata: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tanganmu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki engkau di hadapanmu." Lalu aku pergi. Aku berharap agar Ayub sadar akan Tuhan yang disembah dan ditakutinya.

Setelah kepergianku, ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Sungguh, aku kasihan melihatnya. Sekali lagi aku difitnah dengan menyebarkan berita bohong bahwa akulah yang menyebabkan itu semua. Padahal sungguh sekali-kali tidak.

Kemudian aku berusaha menjumpai Ayub. Aku berhenti di depannya namun rupanya dia tidak mengenal aku dan dianggapnya aku sebagai roh. Kepadanya aku berkata sambil berbisik-bisik: "Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah, mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya? Sesungguhnya, hamba-hambaNya tidak dipercayaiNya, malaikat-malaikatNyapun didapatiNya tersesat, lebih-lebih lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat, yang dasarnya dalam debu, yang mati terpijat seperti gegat. Di antara pagi dan petang mereka dihancurkan, dan tanpa dihiraukan mereka binasa untuk selama-lamanya. Bukankah kemah mereka dicabut? Mereka mati, tetapi tanpa hikmat."

Dan aku memberi Ayub banyak perkataan agar mau mengenal Allah yang sesungguhnya. Dia menjawab: "Ajarilah aku, maka aku akan diam; dan tunjukkan kepadaku dalam hal apa aku tersesat. Alangkah kokohnya kata-kata yang jujur! Tetapi apakah maksud celaan dari pihakmu itu?"

Aku menjawab: "Apakah kamu bermaksud mencela perkataan? Apakah perkataan orang yang putus asa dianggap angin? Bahkan atas anak yatim kamu membuang undi, dan sahabatmu kamu perlakukan sebagai barang dagangan. Tetapi sekarang, berpalinglah kepadaku; aku tidak akan berdusta di hadapanmu. Berbaliklah, janganlah terjadi kecurangan, berbaliklah, aku pasti benar. Apakah ada kecurangan pada lidahku? Apakah langit-langitku tidak dapat membeda-bedakan bencana?"

Ayub berkata: "Kalau aku berbuat dosa, apakah yang telah kulakukan terhadap engkau, ya Penjaga manusia? Mengapa engkau menjadikan aku sasaranmu, sehingga aku menjadi beban bagi diriku? Dan mengapa engkau tidak mengampuni pelanggaranku, dan tidak menghapuskan kesalahanku? Karena sekarang aku terbaring dalam debu, lalu engkau akan mencari aku, tetapi aku tidak akan ada lagi." Ah, rupanya Ayub mulai mengenalku sebagai Penjaga manusia tapi dia mengira aku yang mencelakainya. Dia tetap percaya bahwa YHWH adalah Tuhannya yang Maha Kuasa. Maka aku kemudian pergi meninggalkannya.

Setelah cobaan yang diberikan oleh YHWH kepada Ayub, dia melihat bahwa Ayub tetap takut kepadanya. Lalu YHWH memulihkan keadaan Ayub, dan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Aku tahu, YHWH melakukan semua itu untuk mengejek aku.

Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.

Hai manusia, masihkah engkau berpikir bahwa aku yang mencobai Ayub? Masihkah kau berpendapat bahwa aku yang mencelakakan dirinya dan membuatnya menderita? Barang siapa bijak, hendaklah dia mengerti akan perkara ini. Semuanya ini kuserahkan kepada penilaianmu.

Aku, Lucifer, tak pernah memusuhi manusia. Memang, aku tak mau sujud kepada manusia, karena hanya kepada Allah aku mau tunduk berserah diri.
TO BE CONTINUED...





Bagian Kelima

Sesungguhnya, manusia yang selamat dari bencana air bah itu tidaklah hanya Nuh dan keluarganya saja. Semjaza telah berhasil menyelamatkan lebih dari dua ratus ribu manusia dan membawanya ke tempat yang aman. Sebagian dari para raksasa itu ada juga yang selamat dan kemudian mereka menetap di tanah Enak dan dikenal sebagai orang Enak yang tinggi besar. Ada sebagain kecil yang kemudian tinggal di tanah Gat, Emim dan Zamzumim. Keturunan mereka lebih kecil dari orangtuanya tapi tetap saja merupakan raksasa bagi manusia pada umumnya. Tingginya ada yang mencapai tujuh hasta.

Di antara raksasa itu dulu, banyak yang tewas dan tidak sedikit pula yang tertangkap dan dijatuhkan ke jurang maut bersama dengan Abadon dan Azazel. Anak Semjaza sendiri tak ada yang selamat dari pembantaian massal itu.

Terafim, yang membantu para ahli sihir dan tukang tenung, tinggal bersama aku. Dia tetap membantu manusia untuk membuat penyembuhan dan mengajarkan mantra-mantra dengan sembunyi-sembunyi. Tapi kini, dia tak kuasa lagi memanggil roh orang mati karena kunci jurang maut dipegang oleh malaikat Allah. Namun demi menyenangkan hati manusia, Terafim menyuruh malaikatnya untuk menyamar sebagai roh orang mati yang diminta. Terafim dan malaikatnya ini yang dikenal oleh manusia sebagai jin.

Sebenarnya kami semua ini dapat digolongkan sebagai jin. Bukankah jin berarti tidak terlihat oleh mata atau berada dalam keadaan tersembunyi dari pandangan manusia. Namun malaikat-malaikat Allah mempengaruhi manusia dan mengatakan bahwa kami adalah roh-roh jahat yang ada di udara.

Sejak peristiwa itu, kami dikatakan sebagai penguasa kegelapan dan penghulu-penghulu dunia yang gelap. Memang, kami harus senantiasa bersembunyi dari para malaikat Allah. Namun perlahan tapi pasti, aku kembali menyusun kekuatan untuk melakukan pembalasan. Bukankah Allah sendiri berfirman bahwa yang terpenjara di jurang maut pada saatnya menjelang akhir zaman akan dilepaskan. Saat itulah, aku akan menuntut balas.

Sebetulnya aku masih menyayangi manusia, terutama manusia yang diperlakukan secara tidak adil. Mintalah kepadaKu, maka segalanya akan kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi akan menjadi kepunyaanmu. Bukankah aku penguasa bumi ini sampai hari kiamat nanti. Akulah pemilik semua yang ada di bumi ini. Sebab kalau tidak, mana mungkin aku berani menawarkan semua kerajaan di dunia.

Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada siapa saja, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Dan jika manusia mau sujud kepadaku, seluruhnya itu akan menjadi miliknya. Kata-kataku ini dapat dipegang dan dipercaya. Aku tak mungkin berbohong, sebab jikalau aku berbohong, tentu Yang Maha Tinggi akan mengetahuinya dan memberi tahu kepada manusia bahwa aku bohong. Oleh karenanya, untuk melawan diriku, Allah menjanjikan Kerajaan Surga kepada manusia, bukan kerajaan di bumi ini. Padahal, bukankah Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di bumi dan bukannya di surga? Dan aku sendiri menyangsikan, benarkah Allah akan memberikan Kerajaan Surga kepada manusia pada saatnya nanti? Bukankah manusia dulu sudah diusir dari sana karena telah menyerupai-Nya? Apakah itu bukan sekedar janji yang kosong? Dan siapakah yang tahu akan kebenaran janji itu? Tapi biarlah, tak ada yang akan mengetahui sampai hari kiamat nanti dan juga tak akan ada yang tahu tentang bilamana kiamat terjadi. Hanya Allah saja yang mengetahui dan jangan percaya begitu saja pada kata-kataku, sebab bukankah Allah sendiri telah berfirman kepadamu, wahai manusia, bahwa aku, Lucifer, adalah pembohong sejak awalnya.

Dengan tertangkapnya Azazel, bumi ini tak lagi memiliki penjaga yang kuat. Malaikat Allah yang hendak datang ke bumi ini akhirnya menjadi bebas. Aku telah menggantikan tugas Azazel kepada seorang malaikat lain, namun dia tidak sehebat Azazel.

Allah berusaha mengambil kembali ciptaanNya, yakni manusia, yang telah diserahkan kepadaku. Dia memilih manusia yang baik di mata-Nya. Sejak peristiwa air bah itu, para malaikat sering mengunjungi bumi untuk mengawasi aku. Namun aku berusaha untuk bangkit. Kubangun kembali tempat kediamanku jauh di utara.Kali ini, kututupi dengan hamparan salju tebal sehingga tak mudah untuk ditemukan. Aku telah menemukan lorong-lorong di bumi sehingga dengan mudah pergi ke suatu tempat lewat lorong-lorong tersebut.

Melalui lorong itu aku bisa keluar langsung ke kawah-kawah gunung berapi, baik yang ada di darat maupun yang ada di laut. Aku mudah menjumpai manusia-manusia yang tinggal di daerah gunung dan hutan. Mereka memberi persembahan kepadaku dengan melemparkan persembahan ke kawah gunung. Sebetulnya itu tidak perlu. Kehadiran malaikat-malaikatku banyak di hutan-hutan, karena di situ mereka tidak mudah untuk diketemukan malaikat Allah. Oleh karena itu, banyak manusia menjumpai jin bila berada di hutan yang lebat. Aku juga membangun beberapa tempat kediaman di dasar laut dan masing-masing penguasanya, kuberi kebebasan untuk menjalankan apa yang terbaik menurut mereka.

Sebelum peristiwa itu, bumi ini dalam keadaan aman dan damai. Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Sisa-sisa manusia yang masih hidup setelah bencana air bah itu kemudian memutuskan untuk berkumpul di suatu tempat. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tergala-gala sebagai tanah liat.

Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." Tujuan mereka membuat menara itu adalah agar bila terjadi bencana air bah lagi, mereka semua secara bersama-sama akan bisa selamat dengan naik sampai ke puncaknya.

Lalu turunlah malaikat Allah untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. Namun rupanya malaikat Allah melihat apa yang dilakukan manusia itu tidak baik menurut pandangan mereka. Malaikat itu memberitahu Allah dan kemudian Allah berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah kalian turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Demikianlah mereka diserakkan Allah dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.

Aku jadi teringat apa yang disampaikan oleh Azazel tentang berita yang didengarnya melalui Henokh. Henokh mengatakan bahwa mengetahui Allah berfirman kepada Gabriel: "Kirim mereka melawan sesamanya agar mereka saling menghancurkan di medan perang. Untuk berhari-hari mereka tak akan memiliki apa-apa."

Aku, Lucifer, sama sekali tidak berbohong akan hal ini. Bukankah Firman Allah ini ada dalam kitab-kitab nenek moyangmu. Ketahuilah, bahwa yang menyebabkan perselisihan di antara manusia, yang menyebabkan permusuhan dan peperangan bukanlah aku. Dan ketahuilah kini, siapa sebenarnya yang berkeinginan agar manusia saling melawan dan menghancurkan sesamanya. Kadang aku jadi meragukan, apakah Dia Yang Maha Tinggi adalah Allah yang sebenarnya? Ataukah sebenarnya ada Allah yang sesungguhnya yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata?

Ini yang selalu menjadi pertanyaanku. Mengapa Allah menyukai agar ada perbedaan? Apakah hanya supaya manusia itu diserakkan sehingga memenuhi bumi? Ataukah Allah tak suka bila manusia bersatu dan khawatir berontak terhadap-Nya seperti aku? Dan mengapa Allah memerintahkan Gabriel untuk membuat permusuhan di antara manusia? Semua itu tak bisa kumengerti. Dan herannya, malaikat-malaikat Allah itu, patuh saja akan perintah Allah tanpa berpikir baik dan buruknya. Mungkin, pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu telah ditebang oleh Allah, supaya tidak ada lagi yang dapat menyamai diri-Nya.

Kedudukanku sebagai malaikat penghulu Allah telah diganti oleh malaikat lain. Malaikat ini kudengar-dengar bernama YHWH. Aku tidak pernah mendengar bagaimana manusia menyebut namanya secara pasti. Bahkan manusia sering hanya menyebutnya dengan nama: adonai yang berarti Tuhan-ku. Namanya sering disebut dengan Yahweh atau Yehovah. Namun menurutku, sebutannya yang benar adalah Yihwah atau Syihwah. Dan dia memang dikenal pertama kali oleh Abraham di tanah Haran. Boleh jadi, ketika Abraham ke tanah Kanaan, keturunannya tetap menyembah YHWH, sementara ketika bangsa Arya menyerbu tanah Hindustan, mereka memperkenalkannya sebagai Syihwah atau Çiva.

Dialah pula yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir untuk ke tanah Kanaan. Dialah malaikat Allah yang pencemburu dan mudah murka. Kekuasaannya memang luar biasa dan dia mengatur manusia dengan tangan besi. Dialah juga yang menuntut korban sembelihan domba dan lain-lainnya. Dia pernah berkata kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagiKu persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepadaKu itu. Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga; kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing; kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga; minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
Dan mereka harus membuat tempat kudus bagiKu, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya. Semua itu adalah untuk mengadakan pendamaian bagi nyanwa kamu sekalian."
(Keluaran 25:2-9 dan Keluaran 30:16)

Sungguh, pada waktu aku memimpin manusia, tak pernah meminta persembahan sebanyak itu. YHWH ini mengendarai lembu jantan yang bersayap yang dinamakan kerub atau ada juga yang menyebutnya buraq. Itulah sebabnya, banyak orang Israel yang membuat patung lembu sebagai singgasananya dan untuk menyembahnya. Mereka beranggapan bahwa dengan membuat patung lembu, tunggangan Tuhan mereka, maka Tuhan mereka akan hadir. Namun rupanya dia tak suka disaingi oleh tungganggannya sendiri dan murka bila ada manusia yang menyembah patung dan dianggapnya berhala. Tak heran kalau di tanah Hindustan sendiri manusia menyembah lembu merah. Dia membuat sepuluh peraturan atau perintah yang harus dipatuhi oleh manusia. Bila manusia melanggarnya maka manusia itu pasti akan dihukum olehnya.

* * *

Aku, Lucifer, sejak semula berusaha menjaga bumi ini dengan aman dan damai. Manusia kuajarkan agar dapat mengupayakan tanah yang gersang ini. Memang, bukan aku yang menciptakan semua yang ada di muka bumi ini, tapi, akulah yang menjaga mereka. Jika tidak, dan bila memang aku dikatakan sebagai musuh manusia, maka sudah sejak lama manusia akan kumusnahkan. Tetapi sesungguhnya, akulah penjaga manusia dan akulah penguasa dunia ini, hingga pada saat itu, aku dikalahkan oleh Mikhael dan bala tentaranya. Kemudian Allah memerintahkan malaikat YHWH berkuasa di bumi. Malaikat YHWH memilih tempat kediaman di atas gunung Sinai yang dianggap kudus baginya. Kadang aku juga bimbang, apakah malaikat YHWH yang menggantikanku itu adalah atas perintah Allah sendiri atau bukan.

Inilah ciri pemerintahan malaikat YHWH.
Dia sendiri berkata: "Demi Aku yang hidup, Aku akan memerintah kamu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan amarah yang tercurah. Aku akan membawa kamu keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri, di mana kamu berserak dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan amarah yang tercurah, dan Aku akan membawa kamu ke padang gurun bangsa-bangsa dan di
sana Aku akan berperkara dengan kamu berhadapan muka."


Tidakkah engkau mengetahui bilamana malaikat YHWH murka? Buka dan bacalah kitab-kitab yang telah ditulis oleh nenek moyangmu.
Beginilah bila malaikat YHWH murka:
Bergoyang dan bergoncanglah bumi, dasar-dasar langit gemetar dan bergoyang, oleh karena bernyala-nyala murkanya. Asap membubung dari hidungnya, api menjilat keluar dari mulutnya, bara menyala keluar dari padanya. Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kakinya. Ia mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin. Dan ia membuat kegelapan di sekelilingnya menjadi pondoknya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. Karena sinar kilat di hadapannya bara api menjadi menyala. Malaikat YHWH mengguntur dari langit, memperdengarkan suaranya.

Bagi orang yang bijaksana hendaklah menyimak makna hal ini. Barang siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar dengan baik-baik. Aku, Lucifer, memberi petunjuk kepadamu, bahwa malaikat YHWH, dalam suatu nas ada tertulis: Ia mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin. Kerub inilah yang sering terlihat sebagai makhluk berbadan lembu, berkaki singa, berkepala manusia dan bersayap rajawali, dibuat patungnya dan disembah oleh orang Israel semenjak mereka berada di Mesir. Selain itu, perhatikan dengan sungguh-sungguh ketika dia membuat kegelapan di sekelilingnya menjadi pondoknya. Bukankah ini menunjukkan bahwa kegelapan adalah tempat tinggalnya? Aku, Lucifer, tidak mengada-ada akan hal ini.

Akulah terang, namaku sendiri yang menunjukkan hal itu. Sementara pada dialah kuasa kegelapan berada. Tapi fitnah telah diberikan kepadaku sehingga manusia tidak lagi mengenal diriku yang sebenarnya.

Perhatikan pula fitnah yang telah diberikan kepadaku. Aku ingin bertanya, siapakah yang menyebabkan kecemburan pada manusia? Apakah aku atau dia? Perhatikan kata-katanya yang diucapkan kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada Mereka: Apabila isteri seseorang berbuat serong dan tidak setia terhadap suaminya, dan laki-laki lain tidur dan bersetubuh dengan perempuan itu, dengan tidak diketahui suaminya, karena tinggal rahasia bahwa perempuan itu mencemarkan dirinya, tidak ada saksi terhadap dia, dia tidak kedapatan, dan apabila kemudian roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, dan perempuan itu memang telah mencemarkan dirinya, atau apabila roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, walaupun perempuan itu tidak mencemarkan dirinya, maka haruslah orang itu membawa isterinya kepada imam. Dan orang itu harus membawa persembahan karena perempuan itu sebanyak sepersepuluh efa tepung jelai, yang ke atasnya tidak dituangkannya minyak dan yang tidak dibubuhinya kemenyan, karena
korban itu ialah korban sajian cemburuan, suatu korban peringatan yang mengingatkan kepada kedurjanaan."


Dari manakah datangnya roh kecemburuan itu? Apakah dariku? Dan bukankah dia sendiri telah mengatakan bahwa: "Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, YHWH, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku."

Terafim, salah seorang malaikatku, memang sangat dekat hubungannya dengan ahli tenung dan tukang sihir. Namun malaikat YHWH berhasil mengalahkannya dan menangkapnya. Sesungguhnya, meramal adalah salah satu dari rahasia-rahasia abadi yang telah dijaga kerahasiaannya di surga.

Setelah Terafim berhasil disingkirkannya, malaikat YHWH berkata: "Akulah yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan." Jadi, berhati-hatilah bila pergi ke peramal, sebab yang mengajar mereka bukan lagi Terafim. Dan mulailah dia bersama malaikat-malaikatnya yang lain memfitnah kami semua.

Malaikat YHWH menganggapku lawan baginya. Aku disebutnya Iblis yang artinya lawan. Ribuan tahun aku dikatakan sebagai penipu, perusak dan pembuat kesengsaraan manusia. Ribuan tahun itu pula terpaksa aku berdiam diri di dalam lorong-lorong bumi karena banyak malaikat Allah yang menjaga di ujung-ujung bumi.

Aku melihat, manusia di bawah kuasa malaikat YHWH hidup dalam penuh ketegangan. Peperangan timbul di mana-mana. Dan kalau orang Israel melupakan dirinya, dengan segera dia akan menghukum dengan menyuruh bangsa lain untuk menyerbu mereka.

Aku tak mengerti, mengapa malaikat YHWH memilih manusia dari kalangan bangsa Israel saja. Memang, dia bisa membuat banyak keajaiban sebagaimana para malaikat yang lain. Dan dengan mudahnya dia meyakinkan manusia atas kuasanya dengan menantang Beelzebul atau Asyera. Keduanya memang telah tiada dan tak mungkin lagi dapat membantu manusia yang mengharapkan bantuan dan keajaiban dari mereka.

Bangsa Israel memandang bahwa malaikat YHWH adalah Allah yang Maha Kuasa. Padahal, aku sungguh ingin meyakinkan mereka, bahwa YHWH bukanlah Allah yang sebenarnya. Dia tidak berbeda dengan aku, yakni malaikat-malaikat Allah. Hanya saja, kalau aku adalah Terang, dia adalah Gelap. Dia memang ada lebih dahulu daripada aku, sebab pada awal penciptaan, kegelapanlah yang pada mulanya menyelimuti semesta alam. Dan kegelapan adalah dia.

Dia memang kuasa kegelapan. Buktinya, dia dengan mudah memberi kegelapan bagi bangsa Mesir yang menahan bangsa Israel keluar dari tanah mereka. Bukankah engkau juga sering mendengar suaranya dari tengah-tengah gelap gulita. Hal ini sering membuat aku berpikir: "Tahu apa Allah macam itu? Dapatkah Ia mengadili dari balik awan-awan yang gelap?"

Bukankah dia sendiri pernah berkata: "Seluruh negeri ini akan menjadi sunyi sepi, tetapi Aku tidak akan membuatnya habis lenyap. Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap, sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu." Dan dia selalu mengagung-agungkan tentang Hari Tuhan, dan berkata: "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Sebab itu hari akan menjadi malam bagimu tanpa penglihatan, dan menjadi gelap bagimu tanpa tenungan. Matahari akan terbenam bagi para nabi itu, dan hari menjadi hitam suram bagi mereka."

Bagi yang bijaksana hendaklah mengambil hikmah atas hal ini. Betapa aku sekali lagi ingin mengatakan kepada manusia, bahwa malaikat YHWH ini, bukanlah Allah yang sebenarnya. Tetapi, banyak manusia yang tunduk berserah diri kepadanya.

Malaikat YHWH dikenal pada awalnya sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Dialah yang disebut sebagai Allah bangsa Israel. Dialah yang selalu menuntut kurban bakaran dan persembahan beraneka ragam. Padahal, kami para malaikat, sama sekali tidak memakan daging atau darah korban bakaran itu. Makanan kami, para malaikat, berbeda dengan apa yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Suatu ketika, manusia pernah juga mencicipi makanan para malaikat. Bangsa Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu. Tapi entah kenapa, YHWH sangat suka sekali mencium bau korban bakaran yang harum baginya.

Sejak berkuasanya YHWH, bumi tidak lagi tenteram. Dia membangkitkan permusuhan antar bangsa. Dan aku seakan ingin berteriak kepada Allah Yang Maha Tinggi, mengapa semua ini harus terjadi. Bahkan aku pernah berpikir, jangan-jangan pemusnahan manusia dengan air bah dulu adalah hasil hasutannya kepada Allah, agar dia dapat berkuasa menggantikan aku. Dan boleh jadi, Mikhael, Gabriel, Uriel dan Raphael, termakan oleh omongannya.

Tapi aku berpikir juga, apakah Allah tidak mengetahui apa yang terjadi di bumi ini? Ataukah Allah yang sesungguhnya membiarkan semuanya ini terjadi? Namun, jika suatu saat aku berkesempatan bertemu dengan Allah sendiri, akan akan bertanya tentang perkara ini. Apakah ini semua memang keinginanNya, atau semata-mata hanya keinginan YHWH untuk menguasai bumi ini.

Aku, Lucifer, bukan menghasut manusia untuk memusuhi malaikat YHWH. Tapi lihatlah sendiri apa yang menjadi buahnya. Tak ada lagi damai di bumi, dunia penuh dengan kecemburuan dan roh-roh yang menyesatkan. Jauh berbeda ketika aku menjaga bumi ini. Sungguh, aku berkata sesungguhnya, bahwa penyesat-penyesat itu bukan dari golonganku. Namun dengan fitnahnya, dia mengatakan bahwa semuanya itu ulahku. Aku hanya berdiam diri sambil menanti waktu yang tepat, untuk menyampaikan semua perkara ini kepada Allah.

TO BE CONTINUED...



Bagian Keempat

Inilah ketujuh malaikat utama yang ikut bersama dengan aku. Adapun
nama-nama mereka adalah sebagai berikut. Seorang bernama Semjaza atau Syawmiya. Dia yang paling indah di antara ketujuh malaikatku. Kepadanya kuberi tugas untuk menjaga dan mengamat-amati manusia. Dia sering menemui manusia dan menjelma sebagai manusia yang memiliki paras yang indah. Dia bisa menjelma sebagai laki-laki maupun sebagai perempuan, tergantung dari apa yang dikehendakinya.

Seorang lagi bernama Abadon, dialah malaikat yang kuberi tugas untuk menjaga jurang maut. Dia bertugas menjaga agar roh orang yang mati dalam kekuasaanku tidak akan bisa keluar lagi dari jurang maut. Namanya berarti perusak dan dia berkuasa untuk membinasakan.

Seorang lagi bernama Beelzebul, dialah yang dikenal sebagai dewa badai dan angin. Beelzebul mengendarai seekor naga besar yang berwarna merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Kepadanya kuberi juga kuasa untuk mengatur laut dan segala makhluk yang ada di dalamnya. Dialah yang menjaga keselamatan para pelaut yang memberi sujud kepadanya. Namun dia akan mengganggu bagi orang yang melewati laut tanpa seizinnya. Tempat kediamannya ada di dasar laut yang dalam, dan di masa-masa tertentu dia dengan naganya keluar dari laut.

Seorang lagi bernama Azazel, yang berarti penuh dengan kekuatan. Dialah yang terkuat di antara ketujuh malaikatku. Kepadanya kuberi tugas untuk menjaga bumi ini. Bila ada malaikat Allah yang hendak datang ke bumi ini, mereka harus berhadapan terlebih dahulu dengan Azazel. Itulah sebabnya, sering malaikat Allah tak dapat menjumpai manusia serta mengabulkan permohonan mereka. Bila itu terjadi, berarti Azazel telah berhasil mengalahkan dan mengusir mereka.

Seorang lagi bernama Asyera. Dia kuberi tugas untuk menyuburkan tanah di bumi yang telah menjadi gersang akibat kutukan Allah ini. Dia sendiri lebih suka memperkenalkan diri sebagai sosok perempuan kepada manusia. Itulah sebabnya, dia dikenal sebagai dewi kesuburan.

Seorang lagi bernama Asytoret atau dikenal juga dengan nama Asthar-tu. Dialah yang bertugas membantu manusia bila mengalami kesusahan. Dialah yang sering memberikan kesembuhan secara ajaib. Dia juga merupakan sumber keajaiban bagi manusia di zaman dahulu. Dia merupakan salah satu di antara malaikat-malaikatku yang terkenal sepanjang masa.

Dan yang terakhir, bernama Terafim. Dialah yang membantu para ahli sihir dan tukang tenung. Dia membantu mereka untuk membuat penyembuhan dan mengajarkan mantra-mantra. Dan bersama Abadon membantu tukang tenung untuk memanggil roh orang mati. Tetapi, untuk roh orang mati yang tidak dalam kuasa kami, yakni yang beriman kepada Allah, Terafim menipunya dengan membawa malaikatnya ke hadapan tukang tenung itu dan menyamar sebagai roh orang mati yang dimaksud.

Masing-masing dari mereka memimpin sejumlah malaikat lainnya dalam jumlah yang sangat banyak. Aku mengatur mereka dengan baik. Tak satupun di antara mereka yang saling melawan. Kerajaanku tidak terbagi-bagi dan tak pernah ada yang berusaha melawan diriku. Itulah sebabnya kerajaanku dapat bertahan begitu lama.

Jauh di sebelah utara, di kutub bumi, di sanalah pusat kerajaanku berada. Tempat yang sunyi, putih dan bersih, itulah kesukaanku. Dari sana, aku mudah untuk pergi ke manapun di seluruh penjuru bumi. Tempat kediamanku segalanya bersinar-sinar terang. Kubuat seperti tempat kediaman Allah. Cahaya yang ada di kotaku sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Walau hawa dingin menyelimuti di daerah itu, namun di tempat kediamanku ada kehangatan.

Sesungguhnya, aku menyayangi manusia itu. Kepada mereka kuberi segala hal yang mereka butuhkan. Seperti Allah juga meminta imbalan agar manusia selalu memuliakan dan memuji-muji diriNya, demikian pula aku. Kepada yang mau sujud kepadaku, aku akan membantu mereka, menyuburkan tanah mereka, menjaga mereka dan membuat mereka dalam kemakmuran. Aku tak pernah berkeinginan untuk menghancurkan mereka. Mereka semua adalah kepunyaanku.

* * *

Bumi aman dan damai dalam kekuasanku. Tak ada peperangan dan tak ada permusuhan di antara manusia. Waktu itu, malaikatku yang paling dekat hubungannya dengan manusia adalah Semjaza. Semjaza dan malaikat yang dipimpinnya adalah para pengamat (watchers). Dan datanglah saat ketika anak-anak manusia telah berlipat ganda sehingga pada saat itu lahirlah bagi mereka putri-putri yang cantik dan rupawan. Kami dianggap dewa-dewi oleh manusia dan kami sanggup melakukan keajaiban-keajaiban yang membuat mereka percaya kepada kami.

Begitu dekatnya para malaikat pengamat itu dengan manusia, kemudian melihat dan menginginkan anak-anak perempuan itu, dan berkata satu sama lain: "Mari, marilah kita memilih istri dari antara anak-anak manusia dan memberi kita anak." Dan Semjaza, pemimpin mereka, berkata kepada mereka:
"Aku takut kalian tak akan setuju untuk melakukan hal ini." Dan mereka semua menjawabnya dan berkata: 'Marilah kita semua bersumpah, dan mengikat diri kita dengan suatu kutukan bersama untuk tidak menghentikan rencana ini tapi untuk melakukannya." Lalu mereka semua bersumpah dan mengikat diri mereka dengan kutukan bersama atas sumpah itu.

Dan jumlah mereka semuanya dua ratus malaikat; yang turun pada masa Yared di puncak Gunung Hermon, dan mereka menyebutnya Gunung Hermon, karena mereka telah bersumpah dan mengikat diri mereka dengan kutukan bersama atas sumpah itu. Dan inilah nama pemimpin-pemimpin mereka : Semjaza, pemimpin mereka, Samlazaz, Araklba, Rameel, Kokablel, Tamlel, Ramlel, Danel, Ezeqeel, Baraqijal, Asael, Armaros, Batarel, Ananel, Zaqiel, Samsapeel, Satarel, Turel, Jomjael dan Sariel. Inilah pemimpin-pemimpin dan tiap kelompok terdiri dari sepuluh malaikat. Mereka inilah yang kemudian hari dikenal sebagai malaikat yang jatuh (Fallen Angels).

Aku, Lucifer, membiarkan apa yang mereka kehendaki. Apa yang terbaik menurut mereka adalah yang terbaik bagiku pula. Tal ada paksaan dan keharusan, siapa yang ingin tetap ikut atau pergi dariku, selalu kuberi kebebasan.

Dan kemudian kedua-ratus malaikat itu mengambil istri, dan masing-masing memilih satu, dan mulai bergaul dengan mereka. Dan mereka mengajarkan jimat-jimat dan mantera-mantera. Mereka juga mengajarkan cara memotong akar-akaran, dan memperkenalkan mereka dengan tetumbuhan. Dan istri mereka pun hamil, dan mereka melahirkan raksasa-raksasa. Yang memakan habis semua hasil usaha manusia. Dan ketika manusia tidak lagi mampu memelihara mereka, para raksasa itu mengkhianati mereka dan mulai memakan manusia. Dan mereka mulai memakan burung, dan hewan, dan binatang melata, dan ikan, dan saling memangsa, dan minum darah.

Sementara itu, Azazel mengajar manusia untuk membuat pedang, dan pisau, dan perisai, dan baju zirah, dan mengajarkan kepada mereka logam-logam dari tanah dan cara mengolahnya, dan kalung, dan hiasan-hiasan, dan penggunaan antimon, dan cara menghias kelopak mata, dan segala jenis batu mulia, dan segala ramuan pewarna.

Semjaza mengajarkan mantera-mantera, dan cara memotong akar, Armaros penyelesaian mantera-mantera, Baraqijal mengajarkan astrologi, Kokabel menerangkan tentang rasi-rasi bintang, Ezeqeel pengetahuan tentang awan, Araqiel tanda-tanda bumi, Shamsiel tanda-tanda matahari, dan Sariel perjalanan bulan.

Rupanya, malaikat penghulu Allah, Mikhael dan Gabriel tidak suka atas apa yang dilakukan oleh manusia. Mereka bersama dengan malaikat lain, Uriel dan Raphael, melihat ke bawah dari surga dan melihat apa yang dilakukan di bumi. Mereka berkata satu sama lain: "Manusia yang ada di Bumi ini telah seluruhnya mengikuti Lucifer dan anak buahnya." Dan mereka berkata kepada Allah: "Tuan segala tuan, Tuhan segala tuhan, Raja segala raja, dan Tuhan segala masa, tahta kebesaran-Mu berdiri di atas generasi-generasi sepanjang masa, dan nama-Mu kudus dan berjaya dan diberkati sepanjang segala zaman! Kau telah membuat segala benda, dan kuasa atas segalanya milik-Mu: dan semua ciptaan adalah telanjang dan terbuka di mata-Mu, dan Kau melihat segalanya, dan tak ada yang dapat menyembunyikan diri dari-Mu. Kau melihat apa yang
telah dilakukan Lucifer, Semjaza dan Azazel, yang telah mengajarkan kejahatan di bumi dan membuka rahasia-rahasia abadi yang telah dilindungi di surga, yang sangat ingin dipelajari manusia."


Aku mengetahui fitnah mereka. Kami sama sekali tidak mengajarkan kejahatan. Justru kami mengajarkan pengetahuan kepada manusia. Salahkah kami bila kami memberi pengetahuan dan memberi rahasia-rahasia surga? Bukankah aku pula yang membuat manusia mengerti tentang yang baik dan yang jahat? Bagaimana jadinya manusia tanpa pengetahuan yang baik dan yang jahat? Mengetahui tentang yang baik dan jahat berarti sama dengan malaikat-malaikat Allah. Bukankah setelah Adam dan istrinya mengetahui tentang yang baik dan yang jahat, Allah sendiri berfirman: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Inilah yang aku herankan, bila Allah di masa itu tidak suka karena manusia menjadi seperti-Nya, apakah benar bila di akhir zaman nanti manusia akan diperkenankan menjadi seperti-Nya?

Lalu Sang Maha Tinggi, sang Kudus dan Maha Besar berfirman dan mengirim Uriel kepada putra Lamekh: "Pergilah kepada Nuh dan beritahu kepadanya dalam nama-Ku dan katakan: Sembunyikan dirimu! dan beritahu kepadanya akhir yang sudah mendekat. Bahwa seluruh bumi akan dihancurkan, dan sebuah air bah akan datang kepada seluruh bumi, dan akan menghancurkan semua yang di atasnya. Dan sekarang perintahkan kepadanya bahwa ia boleh melarikan diri dan benihnya boleh dilindungi untuk seluruh generasi di dunia."

Dan lagi Tuhan berfirman kepada Raphael: "Ikat kaki dan tangan Azazel, dan lemparkan dia ke dalam kegelapan, dan gali lubang di padang pasir, yaitu di Dudael, dan lemparkan dia ke dalamnya. Dan tempatkan dia di atas batu yang kasar dan tajam, dan selimuti dia dengan kegelapan, dan biarkan dia di situ selamanya, dan tutupi wajahnya sehingga ia tak dapat melihat cahaya. Dan pada hari penghakiman besar ia akan dilemparkan ke dalam api."

Allah berfirman: "Sembuhkan bumi yang telah dikotori para malaikat Lucifer, dan umumkan penyembuhan bumi, sehingga mereka dapat menyembuhkan wabah, dan sehingga semua anak manusia tidak musnah karena semua rahasia yang telah dibuka dan diajarkan para Pengamat pada anak-anak mereka. Dan seluruh bumi telah tercemar melalui pekerjaan-pekerjaan yang diajarkan Azazel: semua dosa adalah miliknya.

Dan kepada Gabriel, Allah berfirman: "Hakimi para anak haram dan orang-orang jahat, dan anak-anak hasil perzinahan, dan musnahkan anak-anak hasil perzinahan dan anak-anak para Pengamat dari antara manusia dan perintahkan mereka untuk maju. Kirim mereka melawan sesamanya agar mereka saling menghancurkan di medan perang. Untuk berhari-hari mereka tak akan memiliki apa-apa. Dan tak satu permintaan pun dari mereka juga ayah mereka kepadamu yang boleh dikabulkan kepada ayah mereka atas nama mereka, karena mereka mengharapkan kehidupan abadi, dan bahwa setiap orang dari mereka dapat hidup lima ratus tahun lamanya."

Dan Tuhan berfirman kepada Michael: "Pergilah, ikat Semjaza dan kawan-kawannya yang telah menyatukan diri dengan wanita dan dengan demikian mencemari diri mereka dengan wanita-wanita itu dalam ketidaksucian mereka. Dan ketika anak-anak mereka telah saling membunuh, dan mereka telah melihat pemusnahan orang-orang yang mereka cintai, ikat mereka erat-erat untuk tujuh puluh generasi dalam relung-relung dunia, hingga hari penghakiman dan penutupan mereka, hingga penghakiman abadi diselesaikan. Pada hari itu mereka akan dituntun ke jurang api : dan kepada siksaan dan penjara di mana mereka akan dikurung selamanya. Dan siapapun yang akan dikutuk dan dimusnahkan mulai saat itu akan diikat bersama mereka hingga akhir segala generasi. Dan hancurkan roh mereka yang jahat dan anak-anak para Pengamat, karena mereka telah mengkhianati umat manusia. Hancurkan semua kesalahan dari muka bumi dan hentikan semua pekerjaan Lucifer: dan biarkan tumbuhan kebaikan dan kebenaran muncul. Dan itu adalah suatu berkat, kerja kebaikan dan kebenaran akan ditanam dalam kebenaran dan kebahagiaan selama-lamanya."

* * *

Henokh, anak Yared keturunan Adam, tergolong orang yang dekat dengan Allah. Dia mengetahui tentang rencana Allah bersama malaikat-malaikatnya. Ketika bertemu Azazel, Henokh berkata kepadanya: "Azazel, kau tak akan mendapatkan damai, sebuah hukuman berat telah dijatuhkan atasmu untuk mengikatmu."

Azazel kemudian menemui aku dan menceritakan segalanya. Aku kemudian menjadi amat murka karenanya. Seluruh malaikat penghulu kupanggil menghadap dan segera berunding untuk mempersiapkan diri atas serangan para malaikat Allah di bawah pimpinan Mikhael, Gabriel, Uriel dan Raphael.

Kemudian pada saatnya, Mikhael, penghulu malaikat Allah datang menantang aku. Bersamanya ikut sejumlah besar bala tentara surga yang siap dengan pedang yang bernyala-nyala.

Aku kemudian datang menemuinya dan berkata: "Bukankah Allah telah berjanji memberi tangguh waktuku hingga hari kiamat?"

Mikhael berkata: "Apa yang kau lakukan adalah keji di mata Allah !"

Aku bertanya: "Apa yang telah kulakukan sehingga Allah menganggapku keji?"

Katanya: "Kau telah membuka rahasia-rahasia abadi surga dan mengajarkannya kepada manusia!"

Aku kembali bertanya: "Bagiku itu tidak salah. Bukankah aku diberi kuasa atas manusia?"

Kemudian Mikhael berkata dengan keras: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatNya berperang melawanku. Ketika aku hendak menghadapi mereka, Beelzebul dengan naganya tampil ke depan dan menyuruhku untuk segera pergi. Dia dan naganya serta dibantu oleh malaikat-malaikatnya segera bertempur melawab Mikahel. Tetapi mereka tidak dapat bertahan, jumlah mereka kalah banyak. Dan naga besar itu, dilemparkan ke bumi, bersama sama dengan malaikat-malaikatnya. Namun berkat Beelzebul, kami yang lain dapat menghindar dari pemusnahan.

Peperangan itu sama sekali tidak adil. Setidaknya, menurutku, Allah tidak menepati janjinya dengan memberi aku kesempatan sampai pada akhir zaman. Namun baru sebentar saja mereka sudah hendak memusnahkan aku, menyerangku dengan pasukan yang sangat besar.

Aku, Lucifer, kemudian mundur bersama yang lain. Beelzebul gugur dengan gagah beraninya. Itulah sebabnya, sejak kematiannya, orang-orang yang menyembahnya tidak lagi mendapat keajaiban-keajaiban. Beelzebul telah meninggalkan manusia untuk selama-lamanya. Kini, tak ada lagi yang menjaga keselamatan para pelaut, tak ada lagi yang menjaga manusia.

Yang gugur dalam peperangan itu adalah Beelzebul, Asytoret dan Asyera. Namun mereka akan tetap dikenang oleh manusia sampai selama-lamanya. Manusia masih menghormati mereka dengan membuat patung-patung mereka serta memujanya. Tapi sayang, mereka sudah tak dapat berbuat keajaiban lagi untuk manusia, karena mereka telah tiada. Lebih dari tiga ratus ribu malaikatku mati dalam pertempuran itu.

Azazel dan Abadon tertangkap oleh mereka. Seorang malaikat turun dari sorga merebut anak kunci yang dipegang oleh Abadon dan kemudian memenjarakan mereka di sana. Ia menangkap mereka dan mengikatnya. Lalu melemparkannya kedalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya jangan lagi berhubungan dengan manusia.

Peperangan itu berlangsung tidak lama. Rumah kediamanku di sebelah kutub utara dihancurkan dengan menurunkan hujan belerang. Malaikat-malaikat itu sama sekali tak peduli dengan keadaan manusia. Seluruh tempatku telah menjadi hangus oleh belerang dan garam. Kutub utara yang dingin tiba-tiba menjadi sangat panas sehingga melumerkan es yang ada di sana. Jadilah air bah meliputi bumi. Bumi menjadi guncang dan bergetar karenanya. Pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.

Aku, Lucifer, bersama malaikat-malaikatku yang tersisa berusaha menolong manusia sebisanya. Rupanya Allah juga berkenan menyelamatkan Nuh dan keluarganya berserta hewan-hewan yang ada di bumi dengan memasukkan mereka ke dalam sebuah bahtera. Dahsyatnya bencana itu tak pernah terjadi sebelum ini. Aku berteriak kepada Allah: "Inikah keadilan yang hendak Kauciptakan? Inikah rahmat yang hendak kau berikan kepada manusia? Mengapa kau mengingkari janji-Mu sendiri untuk memberi tangguh waktuku hingga akhir zaman?"

Aku, Lucifer, menyayangkan kejadian ini. Sejumlah besar manusia yang tak terbilang banyaknya mati dengan sia-sia. Mereka dimusnahkan karena telah mengetahui rahasia-rahasia surga. Dan ketahuilah, ketika manusia itu musnah, kami semua menangis, dan ratapan kami naik hingga ke surga. Sementara itu di surga, malaikat-malaikat Allah bersorak-sorai merayakan kemenangannya sambil memuji-muji Allah.
TO BE CONTINUED...




Snow Effect

Pengikut

About this blog

pengunjung blog

Label

page rank

PageRank